
Perusahaan karoseri bus asal Ungaran, Jawa Tengah yakni Laksana kerap kali mengundang perhatian di jalan, lantaran desainnya yang mewah dan tampil beda dari karoseri lain.
Manager R&D Eksterior Laksana, Kusririn jadi aktor penting dalam proses menciptakan tampilan bus Laksana yang sedap dipandang. Ia mengungkap bahwa salah satu nilai penting dalam mendesain bus adalah orisinalitas.
Produk-produk Laksana saat ini banyak menggunakan komponen yang didesain sendiri, meski produksinya harus impor dari China. Salah satu contohnya lampu dan kisi-kisi AC.
“Lampu Laksana itu didesain sendiri, makanya tidak ada yang sama. Kisi AC juga kami desain sendiri original dari Laksana,” ungkap Ririe sapaan akrabnya kepada kumparan di Ungaran, Jawa Tengah, Senin (14/7/2025).

Ia bercerita bahwa sebelumnya sulit untuk menemukan lampu aftermarket untuk bus yang cocok dengan bahasa desain Laksana. Hal tersebut menjadi dasar perusahaannya memutuskan memproduksi lampu dengan desain khusus.
”Dulu tahun 2008 saya ke China, susah pilih lampu. Desainnya aneh-aneh. Akhirnya dulu merujuk ke Setra (perusahaan bus asal Jerman),” sambungnya.
”Selain lebih cocok dengan desain bodi, komponen yang kami buat sendiri bikin kami tahu apa kelebihan dan kekurangannya, perhitungan desainnya, dan sesuai dengan apa yang kami mau,” jelas Ririe.

Proses mendesain bus Laksana juga bukan perkara mudah. Ririe harus menyetorkan sejumlah desain sketsa sebelum akhirnya dipilih dan diproduksi.
”Ada desain yang sampai 30 gambar (sketsa) untuk satu bus. Nanti diseleksi sampai sisa 10, setelah ada 10 diseleksi lagi sampai ditentukan pilihannya,” katanya.
Setelah sketsa terpilih, proses selanjutnya adalah pembuatan mockup atau maket berskala 1:1, untuk menampilkan desain secara utuh dan nyata dari bodi bus yang akan dibuat.
Lama waktu desain eksterior bus Laksana memakan waktu hingga enam bulan di meja sketsa. Kemudian, berlanjut ke pembuatan maket dengan waktu enam bulan. Alhasil, proses desain Laksana paling cepat kurang lebih satu tahun.
”Satu model itu kan jadi dalam satu tahun. Intinya kita kalau desain itu harus belum ada sebelumnya, desainnya inovatif, benar-benar original,” pungkasnya.

Ririe sudah bergabung dengan Laksana sejak tahun 2000 dan menghasilkan banyak produk bus yang saat ini beredar di jalan.
Adapun model Laksana yang berasal dari goresan tangan Ririe antara lain Panorama DX, Proteus, Nucleus 1 sampai 3, New Nucleus, Sonic, New Proteus, Cityline, Cityline 1 sampai 3, Discovery, New Discovery, Tourista, dan New Tourista.
Masih ada lagi, Legacy SR1, Legacy SR2 HD DG R, Legacy HDD R S-Series, Tourista Double Glass, dan SR2 Double Decker juga hasil corat-coret Ririe.
Seluruh desain tersebut memiliki keunikan dan ciri khas masing-masing. Namun, Ririe mengungkap bahwa bodi Laksana SR2 jadi yang paling berkesan, sebab merupakan desain pertama yang benar-benar original.